Dari Miqdam bin Ma'dikariba r.a. berkata: Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Hampir tiba suatu masa di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas katilnya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadis daripada hadisku maka ia berkata : "Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (al-Quran) saja. Apa yang di halalkan oleh al-Quran kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan”. (Kemudian Nabi saw. melanjutkan sabdanya, "Padahal apa yang diharamkan oleh Rasulullah saw. samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan oleh Allah s.w.t."(H.R. Abu Daud)
Keterangan : Lelaki yang dimaksudkan di dalam hadis ini adalah seorang yang mengingkari kedudukan Hadis sebagai sumber hukum yang kedua selepas al-Quran. Ia hanya percaya kepada alQuran saja. Baginya, hadis tidak perlu untuk dijadikan sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini tidak ragu lagi telah terkeluar dari ikatan Agama Islam dan pada realitinya seseorang itu tidak akan dapat memahani al-Quran jika tidak merujuk kepada hadis Nabi s.a.w.. Al-Quran banyak menerangkan hal-hal yang besar dan garis panduan umum. Maka Hadislah yang berfungsi untuk memperincikan isi dan kandungan serta kehendak ayat-ayatnya serta menguraikan dan menerangkan yang musykil. OIeh karena itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan al-Quran saja, tetapi ia mesti disertai dengan hadis Nabi s.a.w.( sumber: Buku 40 Hadith tentang Peristiwa Akhir oleh Abu Ali Al Banjari An Nadwi )
Padahal jelas Allah s.w.t memerintahkan kita untuk taat pula kepada Rasulullah s.a.w sebagai ketaatan kita kepada Allah s.w.t, sebagaimana dalam beberapa firman Allah s.w.t berikut yang artinya;
"Katakanlah (wahai Muhammad): Taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya. Oleh itu, jika kamu berpaling (menderhaka), maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir." [Q.S.Ali Imran 3:32]
"Dan taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu." [Q.S.al-Anfal 8:46]
"Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah berjaya mencapai sebesar-besar kejayaan." [Q.S.al- Ahzaab 33:71]
"Dan taatlah kamu kepada Allah serta taatlah kepada Rasul Allah, dan awaslah (janganlah sampai menyalahi perintah Allah dan Rasul- Nya)." [Q.S.al-Maidah 5:92]
Ayat-ayat diatas sudah mencukupi untuk memebentengi diri kita dari para kaum liberalis anti hadits yang hari ini marak di negara kita ini . Tidak perlu kami sebut siapa tokoh-tokoh anti hadits yang menyandarkan hukum agama pada pemikiran dan nafsunya sendiri bahkan berani mengatakan untuk merefisi hukum Allah dan sunnah Rasulullah s.a.w yang jelas-jelas sudah sempurna. Tetapi ini semua adalah sunatullah dan mereka kaum 'anti-hadits' sudah 1 abad lebih telah Rasulullah s.a.w sabdakan tentang kemunculan mereka dan ini adalah suatu tanda betapa dekatnya kita dengan Akhir zaman. Hanya dengan ta'at pada Allah dan Rasul-Nya sajalah kita akan mendapatkan kejayaan, dan kebahagiaan dunia akhirat. Apalagi yang kita tunggu? Masihkah kita perlu fikir-fikir sementara kebenaran sabda Rasulullah s.a.w sudah banyak terbukti . Jika yang di dunia saja sudah terbukti pastilah benar juga apa yang Rasulullah s.a.w sabdakan akan hari setelah kematian besok. Mari bertaubat saudaraku , jangan tunggu diri kita dijemput ke lubang kubur baru kita tersadar ,waktu paling tepat untuk perbaikan diri adalah 'SEKARANG JUGA!' .Jazakallah khair.
Benar adalah dari bimbingan Allah dan salah adalah dari kebodohan dan nafsu kami sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar