Dalam Kitab Sirah Al Mubarakfury diceritakan Setelah terjadinya pembelotan Abdullah bin Ubay dan para pengikutnya, Rasulullah memimpin sisa pasukan yang berjumlah 700 untuk melanjutkan perjalanannya menuju arah musuh. Antara lokasi perkemahan pasukan musyrikin dan gunung Uhud terhalang oleh tempat-tempat yang banyak, maka
Rasulullah bertanya, “Siapakah diantara kalian yang bisa mengantarkan kami mendekati pasukan musuh melalui jalan yang dekat tanpa harus melewati mereka?”. Abu Khaitsamah berkata, “Aku wahai Rasulullah”, lalu dia mengambil jalan pintas menuju Uhud dengan melalui tanah lapang dan ladang Bani Haritsah, sedangkan posisi musuh di kanan mereka.
Dalam perjalanan ini pasukan Muslimin melewati kebun Marba’ bin Qaidhi – seorang munafik yang buta matanya – ketika ia merasakan kehadiran mereka, ia menaburkan debu ke muka kaum Muslimin seraya berkata, “Jika engkau Rasulullah, aku tidak memberimu ijin masuk kebunku!”. Maka pasukan Muslimin bergegas hendak membunuhnya, tetapi Rasulullah berkata, “Kalian jangan membunuhnya, orang ini buta mata dan buta hati”.
0 komentar:
Posting Komentar