Sebuah Organisasi HAM, Euro Mediterranean Human Rights Network (EMHRN) mengungkapkan Sekitar 6.000 orang Muslimah di Suriah diperkosa sejak pecah konflik di negara tersebut pada Maret 2011.
EMHRN memaparkan makin banyak Muslimah Suriah yang menjadi sasaran serangan seksual dan penyiksaan, baik oleh tentara rezim Assad maupun kelompok-kelompok bersenjata (syiah).
Juru Bicara EMHRN mengatakan, para korban sering secara sengaja dikucilkan dan situasi ini memaksa mereka untuk meninggalkan rumah mereka. Selain itu, perempuan menjadi sasaran penembak jitu tentara Assad.
“Mereka sengaja dijadikan sasaran karena posisi mereka yang rentan dan karena berhubungan dengan anggota oposisi,” kata Hayet Zeghiche, Juru Bicara EMHRN seperti dilansir BBC (26/11).
Laporan EMHRN disusun pada beberapa bulan pertama tahun 2013 dengan mewawancarai para korban dan petugas medis.
Sementara itu Jalal, seorang Muslim yang tinggal di kawasan Lattakia, sejak kecil bertetangga dengan sepupu-sepupu Basyar sering disuguhi kezhaliman. Keponakan Hafidz Asad yang baru berusia belasan tahun, 12 tahun, sudah memamerkan arogansinya membawa jeep dan hummer tanpa surat izin lisensi. Saat terjadi insiden menabrak warga misalnya, mereka kebal hukum.
Komunitas Syiah Nusairiy tidak jarang menculik wanita muslimah dan memperkosa. Tapi sekali lagi, hukum tidak berlaku untuk Nusairiy. Mereka kelompok yang memiliki kelas tersendiri di Latakia. Kata Jalal, mereka dipersenjatai, seperti dilansir Voa-Islam (06/02).
Lebih dari 100.000 orang diperkirakan tewas dalam konflik di Suriah, sementara jumlah pengungsi telah menembus dua juta menurut data PBB.
0 komentar:
Posting Komentar