Home » » Afghanistan, Perang Terlama dalam Sejarah Amerika

Afghanistan, Perang Terlama dalam Sejarah Amerika

Written By learnforex on Senin, 12 Agustus 2013 | 13.07

 AFGHANISTAN telah menjadi konflik terpanjang dalam sejarah Amerika, bahkan melebihi perang Vietnam. Kemarin perang Afghanistan memasuki bulan ke-104, dengan 30.000 tentara Amerika yang diberangkat pada semester pertama tahun ini saja. Para prajurit AS pulang kembali dari Vietnam setelah 103 bulan pertempuran.

Dukungan publik terhadap perang ini turun drastis seiring jumlah korban tewas yang terus meningkat, seperti yang juga terjadi di Vietnam. Lebih dari setengah orang Amerika sekarang percaya bahwa pertempuran di Afghanistan sangat tidak sepadan dengan biaya yang sudah dikeluarkan.
Pada tahun 1961, presiden AS yang baru dipilih, John F. Kennedy, mengirimkan 100 penasihat militernya yang pertama bersama dengan satu unit khusus dengan 400 tentara ke Vietnam. Pada tahun berikutnya, AS menambah jumlah pasukannya di Vietnam menjadi 11.000 tentara. Pada tanggal 2 Agustus 1964, dua kapal pesiar Amerika di tembaki oleh kapal-kapal patroli Vietnam Utara di Teluk Tonkin.

Amerika bersikeras bahwa kapal-kapal pesiar itu berada di perairan internasional. Dan menjadikan peristiwa itu sebagai alasan untuk membom Vietnam Utara untuk pertama kalinya. Hanya saja pada tahun 1971, diketahui bahwa dua kapal perang Amerika telah melanggar daerah perairan Vietnam Utara.

Pada bulan Maret 1965, pesawat tempur AS memulai Operation Rolling Thunder, pemboman besar-besaran terhadap Vietnam Utara. Sekitar tiga setengah tahun kemudian, bom-bom dijatuhkan di sekitar Vietnam Utara yang jumlahnya dua kali lebih banyak dari jumlah bom yang dijatuhkan pada Perang Dunia II. Untuk mengurangi pembangunan industri dan penduduk negara, Vietnam Utara memberlakukan desentralisasi total ekonomi dan evakuasi sejumlah orang dari kota-kota.

Puncak Perang Vietnam pada tahun 1968, yaitu saat AS mengirimkan hampir setengah juta tentaranya ke Vietnam. Pasukan Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Filipina dan Thailand semuanya berjumlah 90.000 orang. Dan saat itu tentara Vietnam Selatan berjumlah 1,5 juta orang.

Front Pembebasan Nasional di bawah kepemimpinan komunis, yang diberi nama Vietkong oleh AS, memiliki kekuatan 400.000 pasukan. Pada tanggal 1 Februari 1968, kekuatan Tentara Pembebasan Nasional memulai serangan Tet ke 105 kota-kota di Vietnam Selatan. Walaupun Vietkong berhasil dipukul mundur dan mengalami kekalahan (kecuali di Hué), serangan Tet ini merupakan saat yang menentukan dalam Perang Vietnam. Serangan Tet mengakibatkan perubahan sikap AS.

Setelah serangan Tet, pemerintahan AS tidak tertarik lagi ingin memenangkan perang. Tapi mereka hanya tidak ingin kehilangan reputasinya sebagai kekuatan militer terhebat.

Melalui operasi militer AS, angkatan udara AS melakukan pengeboman ke wilayah Vietnam Utara, dan berakhir pada Oktober 1968. AS mulai menarik kembali pasukan-pasukannya dari Vietnam. Tahun 1969 di Paris, AS, Vietnam Selatan, Vietnam Utara dan Vietkong melakukan negosiasi untuk menarik seluruh pasukan AS dari Vietnam.

Pada tahun 1972, sebelum negosiasi Paris membawa hasil, AS telah mengurangi pasukannya sebesar 100.000 orang dari Vietnam.

Dalam perang ini, diperkirakan Amerika menggelontorkan dana tidak kurang dari $ 5 juta setiap bulannya. Menurut perkiraan anggaran perang Vietnam total mencapai sebesar 686 milyar dolar AS. Dan menurut National Priorities Project, per awal Juni 2010, perang Afghanistan telah menelan biaya sekitar $ 276 juta. [islampos]

0 komentar:

Posting Komentar