Sungguh banyak pertanyaan yang sebenarnya layak dilemparkan kepada para penganut Syi'ah Rafidhah. Fondasi agama yang rapuh membuatnya mirip dengan Kristen, setiap satu kebohongannya terbongkar, mereka terpaksa menciptakan dusta baru untuk menutupi kebohongan yang lama, dan demikianlah seterusnya.
Mungkin, pertanyaan terbesar adalah masalah Imamah?
- Mengapa sampai sekarang nas/teks hadits wasiat Rasulullah tentang imamah Ali tidak ditemukan?
- Jika ada, mengapa Ali membiarkan Abu Bakar, Umar, dan Utsman menjadi Khalifah, sementara wasiat 'klaim' syi'ah menyatakan Ali dan keluarganya yg lebih berhak?
- Lalu mengapa pula, Sayyiduna Hasan Ibn Ali dengan senang hati menyerahkan Khilafah kepada Mu'awiyah?
-Mengapa Imam Syi'ah harus berjumlah 12, atau mengapa hanya dua belas?
- Mengapa keturunan Hasan Ibn Ali tidak ada yang diangkat menjadi Imam?
- Mengapa pada masa selanjutnya, tidak ada keturunan Ali yang mejadi Amirul Mukminin?
- Mengapa mereka (keturuan Ali) tidak ngotot menuntut imamah, karena wasiat tersebut?
- Setelah Imam ke 11, Hasan al-Askari wafat, dan tidak mempunyai putra.. siapa yg menjadi Imam ke-12 ? dll....dll
FAKTA YANG SANGAT MENYEDIHKAN
Sayyiduna Husain radhiyallahu 'anhu, dibunuh oleh Syamr Ibn Dzi Jausyan di Karbala. Seharusnya, sebagai bukti cinta mereka kepada Husein, mereka merayakan kematian Syamr Dzi Jausyan, pembunuh Husein.
Tetapi fakta aneh dan sekaligus melukai hati, kaum Syi'ah malah berterimaksaih kepada Syamr Ibn Jausyan.
Lihatlah, photo ini, bagaimana Syi'ah bergembira merayakan syahidnya Husein Ibn Ali, dan berterimakasih kepada Syamr Dzi Jausyan.
0 komentar:
Posting Komentar