Home » » Keajaiban Pengebor di Alam

Keajaiban Pengebor di Alam

Written By learnforex on Sabtu, 08 Februari 2014 | 13.51


Agar terus bertahan hidup, tumbuhan perlu melakukan fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Untuk keperluan itu pula, tumbuhan memerlukan air dan aneka mineral yang diambilnya dari tanah.

Agar mampu melakukan pekerjaan ini, tumbuhan memerlukan akar yang mengebor di dalam tanah. Tugas akar adalah untuk menyebar dengan sangat cepat di dalam tanah menyerupai sebuah jaring, dan menyedot air serta beragam mineral.

Kendatipun rancang-bangunnya yang lembut, akar juga memungkinkan tumbuhan seberat berton-ton untuk tetap berdiri tegak dan menancapkan diri ke dalam tanah. Kemampuan akar mencengkeram tanah inilah yang terpenting. Sebab hal ini mencegah longsornya tanah dan terkikisnya lapisan atas tanah yang subur oleh air hujan, serta dampak-dampak lain yang dapat berpengaruh buruk bagi kehidupan manusia.

Akar tidak memerlukan peralatan tambahan dari luar untuk semua tugas ini. Akar tidak mempunyai mesin guna membangkitkan daya untuk memulai proses penyedotan air. Tak ada pula perlengkapan apa pun untuk memompa air dan mineral ke batang, yang jaraknya bermeter-meter. Tapi akar dapat menyebar meliputi suatu wilayah luas dan menyedot air. Lalu, bagaimana akar melakukan itu?

Meminum sekitar 800 gelas per hari
Sebatang pohon Maple merah biasa yang tumbuh di iklim lembab dapat kehilangan hingga 200 liter air per hari, atau kira-kira sama dengan 800 gelas air minum per hari. Ini menggambarkan kehilangan besar yang diderita pohon itu, karena air sangat diperlukan untuk hidupnya.

Air ini harus tergantikan sesegera mungkin agar tumbuhan terus bertahan hidup. Berkat seperangkat akar tumbuhan yang sempurna, setiap tetesan air yang menguap dapat tergantikan dengan segera.

Akar, yang menyebar ke kedalaman tanah, mengirimkan air dan mineral yang dibutuhkan tumbuhan ke bagian atas hingga mencapai dedaunan, setelah melewati batang dan cabang-cabangnya. Pengambilan air dari dalam tanah oleh akar sangat menyerupai teknik pengeboran.

Ujung-ujung akar terus-menerus mencari air di kedalaman tanah sampai menemukannya. Air ini lalu memasuki akar dengan menembus suatu lapisan tipis selaput luar akar dan sel-sel pembuluh halusnya (sel-sel kapiler). Air kemudian melewati sel-sel tersebut hingga sampai di jaringan batang. Dari sana, air diangkut ke setiap bagian tumbuhan

Proses yang dilakukan tumbuhan sedemikian sempurna ini sungguh merupakan sesuatu yang amat rumit. Sehingga, rahasia dari perangkat tersebut masih tidak sepenuhnya diketahui, bahkan di zaman berteknologi antariksa kini. Keberadaan perangkat semacam "tangki tekanan" ini ditemukan pada pepohonan sekitar 200 tahun lalu.

Sekalipun begitu, belum ada hukum yang ditemukan untuk menjelaskan secara pasti bagaimana sesungguhnya pergerakan air yang melawan gaya berat ini terjadi. Segala yang dapat dilakukan ilmuwan seputar bahasan ini hanyalah mengemukakan sejumlah teori yang berkaitan dengan cara kerja tumbuhan tersebut.

Bahkan, apa yang telah diperlihatkan dalam berbagai percobaan seputar bidang ini, diyakini kebenarannya sampai taraf tertentu saja. Hasil dari semua usaha para ilmuwan ini adalah pengakuan akan kesempurnaan perangkat tangki tekanan tersebut.

Teknologi semacam itu, yang terbungkus dalam suatu ruang kecil dalam tubuh tumbuhan, hanyalah satu di antara bukti-bukti kecerdasan tanpa tanding sang perancang perangkat tersebut. Perangkat pengangkutan air pada pepohonan, dan segala sesuatu lainnya di alam semesta, diciptakan oleh Allah. Dialah Pencipta Mahasempurna.

Perangkat Penyeimbang Tekanan
Ketika tekanan dari bagian dalam sel-sel akar lebih rendah dari tekanan di luar, tumbuhan memasukkan air dari luar. Dengan perkataan lain, sel-sel akar mengambil air dari luar tidak setiap saat dan terus-menerus, melainkan hanya ketika sel-sel tersebut memerlukannya.

Penentu terpenting yang memunculkan keadaan ini adalah besarnya tekanan yang dihasilkan oleh air di dalam akar. Tekanan ini harus diseimbangkan dengan tekanan di luar.

Agar hal ini terjadi, tumbuhan harus mengambil air dari luar ketika tekanan di dalam mengalami penurunan. Tatkala hal sebaliknya terjadi, yaitu ketika tekanan di dalam lebih tinggi daripada di luar, tumbuhan mengeluarkan air dari dalam dirinya melalui dedaunannya (bukan melalui akarnya) dengan cara penguapan untuk menjadikan tekanan itu seimbang kembali.

Jika kadar air dalam tanah sedikit lebih tinggi daripada biasanya, tumbuhan akan terus menyerap air, sebab tekanan luar lebih tinggi. Akibatnya, cepat atau lambat hal ini akan merusak tumbuhan tersebut.

Sebaliknya, jika sedikit kadar air dalam tanah lebih rendah, sel tumbuhan takkan pernah mampu menyedot air dari luar karena tekanan luar yang rendah. Tumbuhan bahkan harus mengeluarkan air untuk menjaga keseimbangan tekanan. Masing-masing dari kedua hal yang disebut terakhir ini dapat menjadikan tumbuhan kering dan mati

Hal ini memperlihatkan kepada kita bahwa akar tumbuhan memiliki cara-kerja pengendali keseimbangan yang memungkinkannya mengatur tingkat tekanan yang diperlukan pada saat yang tepat; tidak lebih atau kurang. Manusia memerlukan pengetahuan di bidang fisika, kimia dan teknik untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Ini berarti ada kecerdasan yang mengungguli kemampuan otak manusia di balik kemampuan hebat tumbuhan ini, yang tak mungkin berasal dari tumbuhan itu sendiri. Sebab, tumbuhan adalah makhluk tak berakal dan tidak mampu berkarya dengan kehendak dan nalarnya. Ini semua memperlihatkan kita akan Pencipta tumbuhan beserta perangkat akarnya yang sempurna. Dialah Allah, sebaik-baik Pencipta. (insight-magazine)

0 komentar:

Posting Komentar