Telah dipaparkan sebelumnya kondisi orang-orang yang beriman yang akan mendapat perlindungan Allah SWT dengan perlindunganNya pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindunganNYa, yang lamanya mencapai lima puluh ribu tahun
Allah SWT berfirman :
Seseorang bertanya tentang adzab yang pasti terjadi bagi orang-orang yang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya, (adzab) dari Allah , yang memiliki tempat-tempat naik. Para malaikat dan jibril naik (Menghadap) kepada Tuhan , dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun (QS AL Ma’arij: 1-4)
Sesungguhnya hari yang panjang itu akan terasa ringan bagi orang-orang yang beriman. Mereka akan mendapat perlindungan Allah SWT pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya.
Diriwayatkan dari Abu Said r.a. ; ada salah seorang sahabat yang bertanya,” Wahai Rasulullah, hari yang lamanya mencapai lima puluh ribu tahun, apakah hari itu benar-benar lama? Rasulullah menjawab, “ Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya hari itu akan terasa ringan bagi orang yang beriman hingga terasa lebih ringan daripada kewajiban mengerjakan shalat wajib yang dilakukannya semasa hidup di dunia (HR Ahmad dalam Al Musnad,Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah Saw bersabda,” Hari Kiamat bagi orang-orang yang beriman bagaikan waktu antara shalat Zuhur dan shalat Ashar (HR Hakim dan Baihaqi)
Diriwayatkan dari Abu Ya’la dengan perawi hadis shahih disebutkan ,” Maka akan diringankan, atau hari itu bagi orang yang beriman bagaikan turunnya matahari untuk terbenam hingga terbenam.”
Diriwayatkan dari Thabrani dari Ibnu Umar r.a. , ia berkata,” Hari itu akan terasa lebih pendek dari ukuran satu jam siang hari bagi orang yang beriman.”
Bagi orang yang masih penasaran pasti akan bertanya-tanya,” Bagiamana mungkin waktu yang lamanya mencapai lima puluh ribu tahun terasa lebih pendek seperti waktu shalat fardhu atau satu jam pada siang hari, atau waktu antara turunnya matahari ke arah terbenamnya hingga benar-benar terbenam. Itu berarti hanya memakan waktu kurang lebih satu jam dalam hitungan hari ketika hidup di dunia?
Jawabnya, alam akhirat mempunyai hukum tertentu yang berbeda dengan hukum dunia. Meskipun demikian Allah SWT tetap memberikan contoh dan perumpamaan kita dengan Ahlul kahfi. Mereka adalah tujuh orang pemuda beriman yang ditidurkan Allah selama 309 tahun di dalam gua, kemudian Dia dapat membangkitkan mereka kembali hingga mereka saling bertanya satu sama lain, “ Berapa lama kalian tidur?” Mereka menjawab ,” satu hari atau setengah hari,”
Kemanakah tahun itu berlalu hingga tinggal setengah hari saja? Ini masih berada di dunia. Jika sudah berada di akhirat tentunya akan melalui hukum yang berbeda dengan apa yang disebutkan di atas. Karena sesungguhnya Allah SWT mudah saja menitipkan rasa kantuk kepada orang-orang yang beriman yang dapat melampaui masa-masa yang panjang tanpa mereka sadari atau merasakannya. Bukankah Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu? Bukankah jika menginginkan segala sesuatu, Allah SWT cukup mengingatkan “Jadilah” Maka sesuatu itu akan jadi?
Sebelum kita terlahir ke bumi ini, kemanakah jutaan tahun umur alam raya ini berlalu? Hal ini karena kita berada di alam yang tidak sadar . Selain itu kita dapat berpindah menuju alam yang tidak berwujud yang bentuknya seperti kantuk atau tidur dengan kekuasaan Allah SWT sehingga waktu yang sangat lama ini berlalu begitu saja seperti hanya beberapa saat.
Allah SWT berfirman :
54:50
Dan perintah Kami hanyalah (dengan ) satu perkataan seperti kejapan mata (QS Al Qamar; 50)
Jadi, apa yang telah diberitahukan Rasulullah SAW sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya adalah benar. Semua itu haruslah menjadi pelajaran bagi kita. Allah SWT tidak menjadikan hamba-hambaNya yang beriman , yang mengesakanNya, selalu mentaati perintahNya, menjauhi larangnNya – berada di bawah perlindungan-Nya di hari Kiamat, kecuali agar mereka tidak merasakan, mengetahui dan menyaksikan kengerian hari yang agung ini. Masa-masa yang penuh ujian dan cobaan bagi mereka telah usai dan mereka pun berhasil menjalaninya. Tidak ada siksa yang tersisa bagi mereka setelah kematian dan tidak ada hak bagi mereka kecuali keridhaan Allah Swt dan SurgaNya dengan segala kenikmatan yang mereka tunggu. Oleh karena itu Allah memperpendek masa pada hari yang agung ini untuk mereka.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan anugrah, kemuliaan dan rahmatNya bagi orang-orang yang beriman.
Allah SWT berfirman :
“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula) (Ar Rahman : 60)
-Mahir Ash Shufiy-
0 komentar:
Posting Komentar